Di sinilah kita belajar hukum archimedes bisa terasa menyenangkan. Bukan cuma rumus, tapi juga cara melihat dunia sekitar dengan rasa penasaran yang lebih besar.
Kenapa Kita Perlu Belajar Ini? Pernah bertanya-tanya kenapa batu langsung tenggelam, tapi penghapus papan tulis kadang melayang dulu di air sebelum turun pelan-pelan? Pertanyaan kecil seperti itu sebenarnya bisa dijawab dengan konsep sains yang sederhana.
Sekilas Tentang Tokohnya
Nama “Archimedes” diambil dari seorang ilmuwan Yunani kuno yang sangat suka bereksperimen. Konon, ia menemukan idenya saat sedang berendam di bak mandi dan memperhatikan air yang meluap.
Cerita itu mungkin terdengar sepele, tapi justru dari kebiasaan memperhatikan hal kecil, lahirlah konsep fisika yang sekarang kamu pelajari di SMP. Menarik bukan? mari kita bahas lebih mendalam.
Apa Itu Hukum Archimedes?
Secara sederhana, hukum ini menjelaskan mengapa ada benda yang tenggelam, melayang, atau terapung di dalam zat cair. Kuncinya ada pada gaya ke atas yang diberikan air pada benda yang dicelupkan.
Bayangkan saja jika kamu memasukkan batu ke dalam gelas berisi air. Air naik, lalu mendorong batu ke atas. Dorongan ke atas inilah yang menjadi inti pembahasan hukum Archimedes. Bagaimana, sudah ada gambaran?
Rumus Sederhana yang Perlu Diingat
Secara matematis, hukum ini dirumuskan lewat gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda. Kedengarannya agak formal, tapi pelan-pelan saja, tidak perlu terburu-buru.
Kamu cukup ingat ide utamanya, makin besar volume benda yang tercelup, semakin besar pula gaya ke atas yang bekerja pada benda itu. Sangat simpel bukan?
Contoh di Laboratorium IPA SMP
Di laboratorium IPA SMP, penerapan teori bisa kamu lihat saat praktikum mengukur massa jenis benda. Misalnya, kamu menggantung sebuah benda pada neraca pegas, lalu mencelupkannya ke dalam gelas ukur berisi air.
Jarum neraca akan bergerak dan nilai berat benda seolah-olah berkurang. Dari selisih berat itu, kamu bisa menghitung gaya ke atas dan mulai merasa, “Oh, ternyata rumus di buku itu memang bekerja.”
Contoh di Lingkungan Sekolah Sehari-hari
Lihat ember berisi air di dekat keran sekolah. Saat kamu memasukkan batu besar, air akan naik dan tumpah sedikit. Itu tanda bahwa batu tadi memindahkan sebagian air di ember.
Atau saat jam olahraga renang, kamu mungkin merasa tubuh lebih ringan di air. Sensasi melayang itu adalah bukti nyata gaya ke atas yang sedang bekerja pada tubuhmu.
Kesalahan Umum dan Cara Mengatasinya
Banyak siswa mengira semua benda berat pasti tenggelam. Padahal, kapal besar bisa tetap terapung karena bentuknya membuat volume air yang dipindahkan cukup besar sehingga gaya ke atas juga besar.
Ada juga yang hanya menghafal rumus tanpa memahami cerita di baliknya. Cobalah membayangkan peristiwa nyata setiap kali kamu menulis rumus di buku catatan; kebiasaan kecil ini membuat konsep lebih kuat menempel.
Fisika Itu Bisa Bersahabat
Kalau kamu merasa fisika sulit, wajar sekali. Namun, dengan contoh dekat seperti di bak cuci piring kantin, kolam renang, atau ember di mushola sekolah, konsep rumit bisa berubah jadi masuk akal.
Pelan-pelan saja. Setiap kali melihat air yang bergerak karena benda, ingat bahwa di situlah sains bekerja, dan kamu sedang selangkah lebih dekat memahami cara kerja alam. Demikian penjelasan mengenai hukum Archimedes dalam lingkup sekolah kita.

